Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan
Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Model
Project Based Learning dengan Menggunakan Media TPACK
Lokasi
|
MAN 1 SUKABUMI |
Lingkup
Pendidikan |
Madrasah Aliyah Negeri |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dengan
pembelajaran model Project Based Learning (PjBL) dan pendekatan TPACK menggunakan
media power point, tiktok, quizizz, dan wheel of names pada materi teks
prosedur |
Penulis
|
Syamsul Fuad, S.Pd. |
Tanggal
|
10 Juli 2023 |
I. Situasi
Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum merdeka memiliki empat elemen yang dijadikan landasan dasar pembelajaran yakni elemen menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan mempresentasikan serta elemen menulis. Elemen menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia menempati posisi dengan kesulitan tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan menulis siswa kelas XI Man 1 Sukabumi pada materi yang masih rendah. Adapun kesulitan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya (1) pembelajaran di kelas masih terpusat pada guru yang menyebabkan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran, (2) kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan metode pengajaran yang monoton, (3) kurang berkembangnya kreatifitas siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, (4) kurangnya kemandirian siswa dalam memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, (5) media yang digunakan masih sebatas pada papan tulis sehingga siswa kurang tertarik dan tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan permasalahan di atas, Best Practice perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga
pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, penulis yang
berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
kemampuan berbicara siswa pada saat presentasi dalam pembelajaran teks prosedur
dengan menggunakan model Project Based
Learning media powerpoint, tiktok,
quizizz, dan wheel of name.
Keberhasilan proses ini sangat erat dengan pendekatan, strategi, serta model yang digunakan. Dalam pembelajaran peserta didik, seorang guru idealnya mampu menyesuaikan penggunaan model dengan situasi dan kondisi psikologis peserta didik sehingga model yang dipilih dan diterapkan tersebut efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
II.
Tantangan
Yang menjadi tantangan
untuk mencapai tujuan tersebut dan siapa
saja yang terlibat dalam
pelaksanaan pembelajaran Project Based
Learning ini tentu saja memiliki melibatkan berbagai elemen, baik guru,
peserta didik, maupun fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Berbagai tantangan
yang akan dihadapi diantaranya :
1. Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah,
konsep, media, dan persiapan lainnya.
2. Sulitnya mencari permasalahan yang relevan.
3. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya.
Untuk
meminimalkan tantangan tersebut, guru akan melakukan tindakan
sebagai berikut:
1. Guru memanfaatkan media yang ada.
2. Guru melakukan diagnostik untuk mengetahui kebutuhan belajar
siswa.
3. Kegiatan presentasi dilakukan secara berkelompok agar dapat
lebih
menghemat waktu.
III. Aksi :
Langkah dalam aksi praktik baik (Best
Practice) ini menggunakan model pembelajaran Project Based Learning media TPACK. Technological Pedagogical and Content Knowledge
(TPACK) adalah bentuk pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang guru berupa
interaksi antara konten, pedagogik, dan teknologi yang kemudian diterapkan
sesuai dengan konteks sehingga proses pembelajaran mencapai hasil yang
maksimal. Pedagogical Content Knowledge (PCK) pertama kali dikenalkan oleh
Shulman pada tahun 1986, yang kemudian ditambahkan unsur teknologi oleh Koehler
dan Mishra pada tahun 2006 sehingga menjadi Technological Pedagogical and
Content Knowledge (TPACK).
TPACK terbentuk dari penggabungan antar
pedagogical knowledge dengan technology knowledge. TPACK adalah dasar dari
pembelajaran yang efektif menggunakan teknologi, yang dapat memperbaiki
permasalahan peserta didik, dimana konsep materi pelajaran yang sulit ataupun
mudah dapat dipahami oleh peserta didik serta dapat membangun pengetahuan
peserta didik dengan mengembangkan metode pembelajaran atau memperkuat
pengetahuan yang lama.
Menggunakan teknologi untuk mengajarkan
suatu materi dapat membuat suatu materi atau konsep yang sulit mudah untuk
dipahami dan dapat mengatasi, membantu, memperbaiki permasalahan yang dihadapi
guru maupun siswa. TPACK memberikan suatu pemahaman guru bagaimana suatu
teknologi dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mengembangkan metode atau cara
yang baru, menciptakan suatu pengajaran yang efektif.
Adapun TPACK yang
digunakan untuk pembelajaran menulis teks prosedur dan mengimplementasikannya
pada media konten video pendek tiktok dengan
langkah sintaks pembalajaran kegiatan sebagai berikut:
1. (Orientasi pada Masalah)
- Peserta didik membentuk kelompok.
- Setelah kelompok terbentuk, peserta didik mengamati LKPD yang
dibagikan guru.
Gambar 1 pembentukan
kelompok dan pembagian LKPD
2. (Mengorganisasi)
- Setelah menerima
LKPD, peserta didik mencermati penjelasan guru tentang teks prosedur dengan powerpoint,
tiktok, quizizz, yang akan dilakukan dalam kelompok.
a. Setiap kelompok melakukan presentasi secara bergantian menggunakan undian
wheel of names.
b. Peserta didik yang bertugas sebagai audien akan menanggapi penampilan teman
yang presentasi.
Gambar 2 pembelajaran media quizizz dan wheel of names
3. (Membimbing penyelidikan)
-
Setelah skema dipahami,
peserta didik mencermati hasil diskusinya.
-
Peserta didik melakukan persiapan
selama 10 menit untuk melengkapi teks prosedur dan mempersiapkan diri untuk
presentasi sesuai tema yang didapat.
-
Peserta didik (yang belum
menemukan konsep) meminta arahan guru.
Gambar 3 memonitor penyelesaian
proyek
4. (Mengembangkan)
-
Setelah mendapatkan arahan
dan mencatat pemantapan persiapan, peserta didik mencatat hal-hal yang akan
disampaikan pada bagian inti dalam LKPD.
5. (Menyajikan hasil)
- Setelah persiapan selesai, peserta didik memulai kegiatan presentasi (maks. 8 menit) di hadapan kelompok yang lain.
Gambar
4 presentasi kelompok
6.
(Menganalisis)
-
Peserta didik yang
bertugas sebagai audien menanggapi penampilan teman.
-
Gambar 5 menanggapi dan memberikan pertanyaan hasil presentasi kelompok temannya
7.
(Mengevaluasi)
Selanjutnya, peserta didik mencermati evaluasi dari guru
terhadap proses kegiatan presentasi yang telah dilakukan.
8. (Menyajikan hasil)
Kelompok (berdasarkan nilai tertinggi) menyampaikan refleksi
dihadapan semua peserta didik lain sebagai contoh.
9. (Mengevaluasi)
Peserta didik bersama guru memberikan evaluasi terhadap penampilan
presentasi kelompok teman.
Gambar 6 evaluasi presentasi kelompok
IV.
Refleksi
Hasil dan dampak
Dari hasil
refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik dapat disimpulkan bahwa 100%
peserta didik senang dengan pembelajaran model Project Based Learning dengan
media power point, tiktok, quizizz dan wheel of names serta kegiatan tersebut
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai tujuan pembelajaran, yaitu
dapat mengimplementasikan teks prosedur dalam sebuah konten video pendek.
Selain
itu, aksi ini berdampak pada kemampuan menulis, edit video dan kepercayaan diri
peserta didik dalam presentasi di hadapan banyak orang. Adapun faktor yang
menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah penggunaan media tiktok, quizizz dan
wheel of names yang membantu peserta didik lebih percaya diri dalam berbicara
secara runtut dan terarah. Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model dan strategi
pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa.